oke.. on this day kali ini ada peristiwa :
- 1912 - Kyai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta.
- 1307 - Menurut legenda, anak panah pemanah Swiss Wilhelm Tell berhasil menusuk apel yang berada di atas kepala anaknya dalam satu kesempatan.
- 1993 - Di Afrika Selatan, 21 partai politik menyetujui konstitusi baru.
salah satu dari yang di atas akan kita bahas ..
dan yang terplih adaalaaaaah.............. Sejarah berdirinya Muhammadiyah.. selamat membaca...
Sejarah berdirinya Muhammadiyah di Indonesia berasal dari kata bahasa estimologis Arab "Muhammad" yaitu nama Nabi atau Rasul yang terakhir. Orang Jawa menyebutnya Kanjeng Nabi Muhammad Saw. Kemudian mendapatkan "ya nisbiyah" yang artinya menjeniskan.
Jadi, asal-usul sejarah nama Muhammadiyah berarti umatnya Muhammad atau pengikut Nabi Muhammad Saw. Yaitu semua orang yang menyakini bahwa Muhammad adalah hamba dan pembawa pesan Allah yang terakhir untuk menyebarkan ajaran Islam dan tauhid.
Dengan demikian, siapapun yang beragama Islam maka dia adalah orang Muhammadiyah, tanpa dilihat atau dibatasi oleh perbedaan organisasi, golongan bangsa, geografis dan etnis. Ini adalah arti dan makna muhammadiyah dilihat dari perspektif bahasa. Kemudian, arti istilah atau terminologis Muhammadiyah dalam kacamata organisasi yang muncul dibawakan oleh KH Ahmad Dahlan adalah gerakan Islam yang bersiafat dakwah Amar Makruf Nahi Munkar, berasas Islam dan bersumber Al Qur'an dan Sunah.
Dan berdirinya Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H, yakni bertepatan tanggal 18 November 1912 M di kota Yogyakarta. Gerakan ini diberi nama Muhammadiyah dengan maksud untuk berta'faul (berpengharapan baik), dapat mencontoh dan meneladani jejak perjuangan nabi Muhammad SAW dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam semata-mata demi terwujudnya Izzul Islam wal Muslimin, kejayaan Islam sebagai idealita dan kemulian hidup umat Ilam sebagai realita.
Muhammadiyah tidak lepas dari peranan KH.Ahmad Dahlan seseorang yang dilahirkan di Yogyakarta pada tahun 1869 dan wafat 1923 dengan nama asli Muhammad Darwis anak seorang kiai H. Abu Bakar Bin Sulaiman Khatib Masjid Kauman atau Kesultanan Yogyakarta. Lantas, ia pergi ke Mekah pada tahun 1890 dan belajar dengan seorang guru Syekh Ahmad Khathib dari Minang Kabau, salah seorang ulama yang kharismatik dan besar di Masjid al-Harom.
Setelah sepulang dari Mekah, KH Ahmad Dahlan mendalami Al Qur'an dengan menelaah, membahas, meneliti dan mengkaji kandungan isi Al Quran. Sikap KH Ahmad Dahlan sesunguhnya dalam rangka melaksanakan firman Allah sebagaimana yang tersimpul dalam dalam surat An-Nisa ayat 82 dan surat Muhammad ayat 24 yang pada dasarnya adalah melakukan taddabur atau memperhatikan dan mencermati dengan penuh ketelitian terhadap apa yang tersirat dalam ayat Al Quran.
Sikap seperti inilah yang dilakukan KH Ahmad Dahlan ketika menatap surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi: "Dan hendaklah ada di antara kamu sekalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung."
Memahami seruan diatas, KH Ahmad Dahlan tergerak hatinya untuk membangan sebuah perkumpulan, organisasi atau persyarikatan yang teratur dan rapi di mana tugasnya melaksanakan misi dakwah Islam amar Makruf Nahi Munkar di tengah masyarakat Indonesia.
Mula-mula ajaran awal yang menjadi embrio sejarah berdirinya organisasi Islam Muhammadiyah ini ditolak, namun berkat ketekunan dan kesabaran KH Ahmad Dahlan, akhirnya mendapat sambutan dari keluarga dan teman dekatnya meskipun dengan perjuangan yang berat dan "berdarah-darah". Profesinya sebagai pedagang sangat mendukung ajakan beliau yang mengingatkan kita kepada sosok Nabi Muhammad Saw.
Dalam waktu singkat, ajaran ideologi Muhammadiyah yang dibawa KH Ahmad Dahlan menyebar ke luar kampung Kauman bahkan sampai ke luar daerah dan luar Pulau Jawa. Untuk mengorganisir kegiatan tersebut, maka didirikan persyarikatan Muhammadiyah. Berawal dari pembentukan perkumpulan organisasi Muhammadiyah sebagai bentuk manifestasi ideologi yang dibawa KH Ahmad Dahlan, kini Muhammadiyah telah ada diseluruh pelosok tanah air dan menjadi organisasi Islam berpengaruh di Indonesia.
Demikian sejarah berdirinya Muhammadiyah di Indonesia yang dibawakan oleh KH Ahmad Dahlan yang bisa menjadi cermin dan refleksi diri betapa organisasi Islam Muhammadiyah yang sangat besar di Indonesia ini bermula dari perjuangan berat dari seorang yang berusaha memahami Islam secara kaffah dan benar. Semoga artikel sejarah singkat berdirinya organisasi Islam Muhammadiyah ini bermanfaat.
No comments:
Post a Comment